Pada suatu hari, kakak dan anak-anak didik remajanya sedang berkumpul membahas tentang rencana mereka untuk melakukan kunjungan sosial ke panti asuhan, dan pilihan jatuh pada sebuah panti asuhan kecil di daerah Bogor. Mereka lalu meminta dukungan dana dari orang tua masing-masing.
Tapi ada salah satu orang tua memberikan beberapa buah boneka karakter hewan seperti barney dan doraemon, dan terselip diantara boneka2 itu satu boneka barbie.
Mereka tadinya keberatan menerima sumbangan boneka itu, karena susah nanti untuk bisa dibagikan ke anak-anak panti asuhan, mengingat jumlahnya yang "nanggung". "Tapi namanya pemberian yah, walaupun kebingungan, akhirnya kita terima saja" kata kakak.
Lalu salah satu anak mengusulkan bahwa nanti sebagai pengisi acara, mereka akan mengadakan semacam kuis berhadiah, yang bisa jawab akan diberi hadiah boneka, jadi anak panti yang tidak kebagian, tidak akan merasa iri.
Lalu tibalah hari keberangkatan mereka ke bogor. Disana mereka disambut oleh anak-anak panti dengan sorak kegirangan. Lalu mereka di bawa ke sebuah ruang aula sederhana, untuk mengadakan acara amal mereka. Panti asuhan ini memang sebuah panti asuhan sederhana, yang tidak mendapat perhatian besar dari pemerintah ataupun para donatur.
Setelah acara di mulai, kakak menyuruh anak-anak meneruskan acara sementara kakak akan mengambil makanan yang telah mereka pesan di sebuah restoran cepat saji, untuk mereka bagikan nanti ke anak-anak panti asuhan.
Saat kakak kembali dan masuk ke aula tempat acara berlangsung, terdengan suara ribut-ribut dan sorak-sorak suara anak-anak panti "bencong, beenconng, beencong" sedangkan anak-anak didik kakak yang mengadakan acara juga tampak sedang tertawa-tawa geli.
Sorakan itu ditujukan pada seorang anak lelaki berbadan kurus, berbaju kaos oblong putih, namun warnanya kusam kekuningan karena seringnya dicuci. Usianya mungkin tujuh tahunan. dia duduk disudut ruangan, tertunduk sambil memegang erat sebuah boneka barbie di tangannya. sementara teman-temannya terus menyorakinya.
Kakak segera berusaha menenangkan suasana. Setelah acara berjalan kembali, kakak memanggil salah seorang anak didiknya dan menanyakan penyebab kejadian tadi.
Ternyata, saat kuis dengan boneka sebagai hadiah, anak lelaki itu berhasil menjawab pertanyaan dan dia di persilahkan memilih hadiahnya. Dia memilih boneka barbie. Ketika salah seorang anak perempuan meminta menukar boneka babrie itu dengan boneka karakter binatang karena seorang anak lelaki tak pantas memiliki dan bermain boneka barbie, dia berkeras tidak mau menukarkannya, maka kejadian seperti yang di lihat kakak tadi itulah yang terjadi.
Saat tiba acara makan bersama, kakak mendekati anak lelaki itu yang duduk sendirian sambil lahap menikmati makanan kotak yang dibagikan, sementara boneka barbie didekap erat di tangan kirinya. Kakak lalu menanyainya mengapa dia memilih boneka babrie itu, dan membiarkan dirinya di olok-olok teman-temannya.
Dia lalu bercerita, bahwa dia anak ketiga dari empat bersaudara, mereka masih kecil-kecil sedangkan ayahnya sudah meninggal. Karena kesusahan merawat dan membiayai mereka, ibunya yang miskin lalu membagi-bagikan/menitipkan mereka. Dua kakaknya laki-laki dititipkan untuk di rawat oleh saudara ibu. Dirinya di taruh di panti asuhan itu, sedangkan adik bungsunya perempuan di rawat oleh ibu sendiri. Ibu berjanji bahwa tahun baru nanti mereka akan berkumpul bersama dan dia akan memberikan boneka barbie itu untuk adik perempuan kecilnya.
Dia lalu bercerita, bahwa dia anak ketiga dari empat bersaudara, mereka masih kecil-kecil sedangkan ayahnya sudah meninggal. Karena kesusahan merawat dan membiayai mereka, ibunya yang miskin lalu membagi-bagikan/menitipkan mereka. Dua kakaknya laki-laki dititipkan untuk di rawat oleh saudara ibu. Dirinya di taruh di panti asuhan itu, sedangkan adik bungsunya perempuan di rawat oleh ibu sendiri. Ibu berjanji bahwa tahun baru nanti mereka akan berkumpul bersama dan dia akan memberikan boneka barbie itu untuk adik perempuan kecilnya.
Setelah acara kunjungan itu selesai, kakak mengumpulkan anak-anak didiknya dan menceritakan penyebab mengapa anak lelaki itu mempertahankan boneka barbie itu sekalipun dia harus di olok-olok.
Ketulusan hati yang sejati dan sikap memberi bisa datang darimana saja, bahkan dari seorang anak panti asuhan berbadan kurus dan berpakaian kusam.